Wednesday, August 7, 2013

Sayu & Segah


Sayu
Bukan Segah
Jari-jemarinya halus
Melambai pergi

'Saatku hampir tiba
Aku harus mengorak langkah
Apakah manfaatku kau peroleh?
Atau kehadiranku tidak kau sedari?

Sayu
Bukan Segah
Kian hampir dirinya
Memohon pamit

Kau Sayu?
Kau Segah?

'Aku Sayu
Barangkali ini saat akhirku bersamamu
Belum puas aku bersamamu
Inginku dakap syahdu malammu
Inginku kucup wangian syurgamu
Inginku terus-terus bersamamu
Leka merugikan aku'

'Aku Segah
Terlalu enak saat kau datang
Rezekiku melimpah-ruah
Aku kekenyangan
Meraut segala kemewahan yang kau bawa
Lenaku lewat malam sehari-harian
Untung-untung
Usai kau pergi
Aku bersorak gembira
Mengisi bunyi keroncong, membilang mewah'

'Dia tersenyum
Bibir mulusnya membujuk Sayu
Moga-moga kita ketemu lagi
Sambut aku meriah
Sambut aku sungguh-sungguh
Bergembiralah! Bergembiralah!
Wahai Sayu
Limpahkan lewat hari-hari bersamaku
Manfaatkan hari-hari bersamaku
Untung-untung
Kau dimuliakan
Bersama-sama tetamu dahulu

Celakalah! Celakalah!
Wahai Segah
Saat kau buta
Melihatku datang
Datangku silih berganti
Kau peroleh mewahnya hidup sementara
Saat kau pekak
Bilaku memanggil
Kau peroleh cuma lunaknya suara emas berlaga'

Saatku telah tiba
Selamat tinggal Sayu
Selamat tinggal Segah


*Ramadhan 1434H: Terima kasih Allah untuk Ramadhan kali ini.
**Nangis. Sekejapnya masa berlalu. Terleka, terlena, hanyut. Adakah kita betul-betul penuhi Ramadhan kita? -refleksi diri-